Tahun 2050, Bodi Pesawat Terbang Bakal Transparan
Dapatkah Anda bayangkan, sebuah pesawat dengan hanya menekan sebuah tombol bisa membuat tubuh pesawat tersebut menjadi transparan?
Yang membuat penumpang bisa melihat ke arah pemandangan langit di samping dan juga melihat pemandangan kota-kota di bawah dari ketinggian 40.000 kaki?
Perusahaan pesawat terbang Eropa, Airbus meluncurkan makalah gagasan/ide "The Future, by Airbus" setebal 14 halaman, yang berisi ide-ide liar dari penerbangan komersil untuk masa depan.
Di makalah tersebut ditulis gagasan, bahwa pesawat penerbangan komersil di tahun 2050 nanti, kursinya akan menyesuaikan ukuran tubuh penumpang dan proyeksi holografik akan mengubah kabin khusus dengan pemandangan ala taman Zen Jepang.
"Jadi bayangkan, Anda nantinya bisa memilih tema pemandangan kabin sendiri pada ketinggian penerbangan lebih dari 32.000 kaki," tulis pihak Airbus di makalah tersebut.
Airbus juga mengatakan bahwa nantinya pesawat tersebut juga bisa menyediakan fitur tubuh pesawat yang tembus pandang/transparan.
Entah apakah gagasan ini akan diterima atau ditolak, yang jelas orang-orang tetap ingin melihat pemandangan dari pesawat terbang ketika terbang di udara dengan kecepatan 600 mil per jam.
Sumber
About Tugas Tekkom
Awalnya saya bingung mau nulis apaan...mikir lama cari inspirasi buat nulis review Tugas mata kuliah Tekkom.
Berhubung aturan mainnya kaya gitu, mau ga mau saya harus buat tulisan ini,hehehehehehehe
Review Tema Tugas Tekkom
Langsung aja, untuk tema yang dipilih oleh kelompok kami adalah "Wisata Budaya Nusantara", setelah proses yang panjang dan melelahkan seperti bertapa/bersemedi, survey lapangan, tanya mbah dukun sampai cari2 info di internet (wekekekekekekeek), akhirnya kami memilih Kawasan Pecinan Semarang sebagai fokus dari tema kami. Mengapa Pecinan??
Karena Kawasan Pecinan Semarang merupakan kawasan potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata budaya, yang memiliki daya tarik wisata sehingga bisa mendatangkan turis-turis baik manca maupun lokal untuk datang dan berkunjung kesini (lebay).
Sebenarnya kawasan Pecinan ini juga memiliki banyak kekurangan dan masalah seperti lalulintas yang padat, masalah sampah dan limbah rumah tangga, penataan kawasan yang kurang baik, area slum yang kumuh, drainase yang buruk, jalan jelek, dll (malah nyambung ke geoling...). Tapi terlepas dari semua masalah itu, Kawasan Pecinan Semarang tetap menarik untuk diangkat.
Yang Dilakukan dalam Penyusunan Tugas Tekkom
Yang kami lakukan dalam penyusunan tugas mata kuliah Teknik Komunikasi antara lain :
Saran buat Mata Kuliah Tekkom
Saran saya siih ga neko-neko, saya berharap semoga kedepan mata kuliah Tekkom bisa lebih baik lagi, lebih baik dari berbagai segi (baik dosennya, asdosnya, proses pembelajarannya sampai mahasiswanya..semuanya deh). Sehingga bisa menghasilkan planner2 (perencana) yang tidak hanya jago analisis dan utak-atik software GIS, tapi juga cakap dan menguasai teknik komunikasi dengan baik.
Berhubung aturan mainnya kaya gitu, mau ga mau saya harus buat tulisan ini,hehehehehehehe
Review Tema Tugas Tekkom
Di semester 2 Jurusan PWK Undip, ada mata kuliah mata kuliah yang menarik, yaitu mata kuliah Teknik Komunikasi (Tekkom). Mata kuliah Teknik Komunikasi membahas prinsip,teori, metode dan praktek komunikasi yang diperlukan oleh seorang perencana. Menurut beberapa pakar perencanaan, komunikasi dianggap sebagai salah satu kompetensi dasar yang harus dipunyai oleh seorang perencana, di samping penguasaan terhadap teori, metode analisis dan kemampuan pengambilan keputusan serta penilaian (etika).
Dalam mata kuliah Tekkom ini, kita diberi tugas besar yang disusun secara berkelompok dan memiliki tema-tema tertentu yang dipilih oleh masing-masing kelompok. Tugas besar ini terdiri dari laporan, film banner dan blog. Semuanya harus sesuai dengan tema yang kita pilih. Oya... setiap bagian dari tugas besar ini juga harus di asistensi lho..Waktu penyusunan selama semester 2 dan pada akhir semester kelompok kita melakukan presentasi dari tugas dengan tema yang kami pilih, hal ini dilakukan sebagai pengganti ujian semester mata kuliah teknik komunikasi.
Langsung aja, untuk tema yang dipilih oleh kelompok kami adalah "Wisata Budaya Nusantara", setelah proses yang panjang dan melelahkan seperti bertapa/bersemedi, survey lapangan, tanya mbah dukun sampai cari2 info di internet (wekekekekekekeek), akhirnya kami memilih Kawasan Pecinan Semarang sebagai fokus dari tema kami. Mengapa Pecinan??
Karena Kawasan Pecinan Semarang merupakan kawasan potensial yang bisa dikembangkan menjadi kawasan wisata budaya, yang memiliki daya tarik wisata sehingga bisa mendatangkan turis-turis baik manca maupun lokal untuk datang dan berkunjung kesini (lebay).
Sebenarnya kawasan Pecinan ini juga memiliki banyak kekurangan dan masalah seperti lalulintas yang padat, masalah sampah dan limbah rumah tangga, penataan kawasan yang kurang baik, area slum yang kumuh, drainase yang buruk, jalan jelek, dll (malah nyambung ke geoling...). Tapi terlepas dari semua masalah itu, Kawasan Pecinan Semarang tetap menarik untuk diangkat.
Yang Dilakukan dalam Penyusunan Tugas Tekkom
Yang kami lakukan dalam penyusunan tugas mata kuliah Teknik Komunikasi antara lain :
- Mencari dan mengumpulkan data dan berbagai informasi mengenai kawasan pecinan di berbagai media
- Melakukan pengamatan langsung (survey lapangan) ke kawasan pecinan semarang
- Menyiapkan alat atau perlengkapan yang diperlukan untuk menyusun tugas
- Membagi tugas tiap anggota kelompok
- Menyusun laporan
- Shooting film (gaya kya artis)
- Membuat banner, blog, film, dll
- Asistensi
- Finishing tugas
- dll
Saran buat Mata Kuliah Tekkom
Saran saya siih ga neko-neko, saya berharap semoga kedepan mata kuliah Tekkom bisa lebih baik lagi, lebih baik dari berbagai segi (baik dosennya, asdosnya, proses pembelajarannya sampai mahasiswanya..semuanya deh). Sehingga bisa menghasilkan planner2 (perencana) yang tidak hanya jago analisis dan utak-atik software GIS, tapi juga cakap dan menguasai teknik komunikasi dengan baik.
Pompeii, Kota Laknat di Tanah Italia
Tentang Pompeii
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa terinci mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Situs Warisan Dunia UNESCO.Pompeii terletak pada koordinat 40°45′00″N 14°29′10″E / 40.75°LU 14.48611°BT / 40.75; 14.48611, sebelah tenggara kota Napoli, dekat dengan kota modern Pompei saat ini. Kota ini berdiri di lokasi yang terbentuk dari aliran lava ke arah utara di hilir Sungai Sarno (zaman dulu bernama "Sarnus"). Saat ini daratan ini agak jauh letaknya di daratan, namun dahulu merupakan daerah yang dekat dengan pantai.
Pada abad pertama Masehi, Pompeii hanyalah salah satu dari sekian kota yang berlokasi di sekitar kaki Gunung Vesuvius. Wilayah ini cukup besar jumlah penduduknya yang menjadi makmur karena daerah pertaniannya subur. Beberapa kelompok kota kecil di sekitar Pompeii seperti Herculaneum juga menderita kerusakan atau kehancuran oleh tragedi letusan Vesuvius.
Kota Pompeii didirikan sekitar abad ke-6 SM oleh orang-orang Osci atau Oscan, yaitu suatu kelompok masyarakat di Italia tengah. Saat itu, kota ini sudah digunakan sebagai pelabuhan yang aman oleh para pelaut Yunani dan Fenisia. Ketika orang-orang Etruska mengancam melakukan serangan, kota Pompeii bersekutu dengan orang-orang Yunani yang kemudian menguasai Teluk Napoli. Pada abad ke-5 SM orang-orang Samnium mendudukinya (beserta semua kota di Campania). Para penguasa baru ini memaksakan arsitektur mereka dan memperluas wilayah kota. Diyakini juga bahwa selama pendudukan orang-orang Samnium, Roma sempat merebut kembali Pompeii untuk sementara waktu, namun teori ini belum terbuktikan.
Pompeii ikut ambil peranan dalam peperangan yang dimulai oleh kota-kota Campania melawan Roma, namun pada tahun 89 SM kota ini dikepung oleh Sulla. Walaupun tentara Liga Sosial yang dipimpin oleh Lucius Cluentius ikut membantu dalam melawan Roma, pada tahun 80 SM Pompeii dipaksa menyerah setelah Nola ditaklukkan. Pompeii lalu menjadi sebuah koloni Roma dengan nama: Colonia Cornelia Veneria Pompeianorum. Kota ini menjadi jalur penting bagi barang-barang yang datang lewat laut dan harus dikirim ke Roma atau Italia Selatan yang terletak di sepanjang Via Appia yang tidak jauh dari situ.
Pada tahun 62 M, sebuah gempa bumi hebat merusakkan Pompeii bersama banyak kota lainnya di Campania. Di masa antara tahun 62 M hingga letusan besar Vesuvius tahun 79 M, kota ini dibangun kembali, mungkin lebih megah dalam bidang bangunan dan karya seni dari sebelumnya.
Para penduduk Pompeii, seperti mereka yang hidup di daerah itu sekarang, telah lama terbiasa dengan getaran kecil, namun pada 5 Februari 62 terjadi gempa bumi yang hebat yang menimbulkan kerusakan yang cukup besar di sekitar teluk itu dan khususnya terhadap Pompeii. Sebagian dari kerusakan itu masih belum diperbaiki ketika gunung berapi itu meletus. Namun, ini mungkin merupakan sebuah gempa tektonik daripada gempa yang disebabkan oleh meningkatnya magma yang terdapat di dalam gunung berapi.
Sebuah gempa lainnya, yang lebih ringan, terjadi pada 64; peristiwa ini dicatat oleh Suetonius dalam biografinya tentang Nero, dalam De Vita Caesarum, dan oleh Tacitus dalam Buku XV dari Annales karena hal ini terjadi ketika Nero berada di Napoli dan tampil dalam sebuah pertunjukan untuk pertama kalinya di sebuah panggung umum. Suetonius mencatat bahwa kaisar tidak memedulikan gempa itu dan terus bernyanyi hingga selesai lagunya, sementara Tacitus mencatat bahwa teater itu runtuh setelah orang-orang di dalamnya dievakuasi. Penulis Plinius Muda menulis bahwa getaran bumi itu "tidaklah begitu menakutkan karena sering terjadi di Campania".
Pada awal Agustus tahun 79, mata air dan sumur-sumur mengering. Getaran-getaran gempa ringan mulai terjadi pada 20 Agustus 79, dan menjadi semakin sering pada empat hari berikutnya, namun peringatan-peringatan itu tidak disadari orang, dan pada sore hari tanggal 24 Agustus, sebuah letusan gunung berapi yang mematikan terjadi. Ledakan itu merusakkan wilayah tersebut, mengubur Pompeii dan daerah-daerah pemukiman lainnya. Kebetulan tanggal itu bertepatan dengan Vulcanalia, perayaan dewa api Romawi.
Lapisan debu tebal menutupi dua buah kota yang lokasinya dekat dengan kaki gunung Vesuvius, sehingga kedua kota ini menjadi hilang dan terlupakan. Kemudian kota Herculaneum ditemukan kembali pada 1738, dan Pompeii pada 1748. Kedua kota ini digali kembali dari lapisan debu tebal dengan membebaskan semua bangunan-bangunan dan lukisan dinding yang masih utuh. Sebenarnya, kota ini telah ditemukan kembali pada 1599 oleh seorang arsitek bernama Fontana yang menggali sebuah jalan baru untuk sungai Sarno, namun membutuhkan lebih dari 150 tahun kemudian barulah sebuah upaya/kampanye serius dilakukan untuk membebaskan kota ini dari timbunan tanah.
Raja Charles VII dari dua Sisilia sangat tertarik dengan temuan-temuan ini bahkan hingga ia diangkat menjadi raja Spanyol. Giuseppe Fiorelli mengambil tanggung jawab ekskavasi pada 1860. Hingga saat itu Pompeii dan Herculaneum dianggap telah hilang selamanya. Di kemudian hari, Giuseppe Fiorelli adalah orang yang menyarankan penggunaan teknik injeksi plester terhadap ruangan kosong dalam tubuh korban Vesuvius yang sudah hancur untuk membentuk kembali permukaan tubuh mereka secara sempurna.
Ada teori tanpa bukti yang menyatakan bahwa Fontana menemukan beberapa fresko erotis selama penggalian yang dilakukannya, namun karena norma-norma kesopanan yang amat kuat saat itu ia mengubur fresko-fresko itu kembali. Hal ini diperkuat oleh laporan-laporan penggalian oleh tim lain sesudahnya yang menyatakan bahwa daerah galian tersebut menunjukkan suasana telah pernah digali dan dikuburkan kembali.
Mengulang Kisah Kaum Luth
Pemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang demikian dahsyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinahan atau prostitusi. Saking banyaknya hingga jumlah rumah-rumah pelacuran tidak diketahui. Organ-organ kemaluan pria dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berakar pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi, akan tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.
Letusan Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari muka bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius. Hampir bisa dipastikan bahwa para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.
Yang paling mengagetkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan pria dan wanita yang masih ABG. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi keterkejutan, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba dalam sekejab.
Bukti di atas menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur’an maupun bible tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth/loth yaitu Kaum Sodom dan Gomorah. Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik orang lain merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat berkuasa, sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas dan budaya hidup mereka adalah perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Bukti lainnya juga ditemukan mata uang Pompeii yang bergambar adegan-adegan orang sedang bersenggama. Hal tersebut menunjukkan betapa laknatnya kota Pompeii.
Semoga kisah di atas bisa menjadi pelajaran dan renungan bagi kita semua agar menghindari segala perbuatan maksiat agar tidak mendapat azab dari Allah SWT.
Sumber
PERMATA DI TIMUR INDONESIA
Pendahuluan
Indonesia adalah Negara yang memiliki banyak kekayaan alam yang tak ternilai harganya. Di seluruh wilayah Indonesia mulai dari ujung barat sampai timur pasti memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Sehingga tidak mengherankan jika ada ungkapan yang berbunyi bukan lautan hanya kolam susu, kail dan jala cukup menghidupimu… untuk menggambarkan betapa kayanya negara Indonesia. Kekayaan tersebut merupakan anugerah dari Tuhan yang wajib disyukuri, dijaga dan dilestarikan.
Kekayaan alam yang melimpah di Indonesia merupakan salah satu asset yang sangat berharga dan merupakan potensi besar yang bisa dikembangkan untuk kemajuan bangsa dan negara. Kekayaan alam tersebut juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia yang sekarang dinilai masih kurang, serta sebagai modal dalam upaya pembangunan wilayah negara. Potensi dan kekayaan alam tersebut bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat sesuai amanat Undang-undang, namuntetap harus memperhatikan faktor-faktor pelestarian alam guna menjamin keberlangsungan sumber daya tersebut sehingga kekayaan alam yang ada tidak hanya bisa dinikmati oleh kita tapi juga bisa dinikmati oleh anak cucu kita kelak.
Kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangat beraneka ragam, mulai dari kekayaan sumber daya alam yang meliputi barang tambang, hasil bumi, hasil pertanian dan peternakan, keanekaragaman hayati, satwa dan tanaman endemik serta plasma nutfah, sampai kekayaan berupa keindahan alam. Kekayaan berupa keanekaragaman hayati dan keindahan alam merupakan suatu potensi besar untuk dijadikan sebagai wahana pelestarian alam dan objek wisata. Keindahan alam dan keanekaragaman hayati dapat menarik wisatawan untuk datang, baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, hal tersebut akan mendatangkan banyak keuntungan bagi Indonesia baik berupa devisa, pembangunan infrastruktur maupun terciptanya lapangan kerja. Wisatawan akan datang karena keindahan alam Indonesia dan keunikan hayatinya, hal tersebut nantinya akan makin mendorong kita untuk terus menjaga dan melestarikan alam. Kondisi demikian yang berlangsung terus-menerus menjadikan kelestariaan alam terjaga dan menimbulkan dampak positif bagi kestabilan ekosistem dan kondisi alam sehingga terjamin keberlangsungan kehidupan peradaban manusia.
Indonesia adalah sebuah negara kepulauan, yang secara otomatis terdiri dari banyak pulau yang dikelilingi oleh perairan. Keadaan inilah yang menyebabkan Indonesia memiliki banyak sekali kekayaan alam terutama kekayaan alam laut dan keanekaragaman hayati perairan yang besar di dunia. Salah satu daerah di Indonesia yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati laut yang melimpah adalah Raja Ampat yang terletak di Provinsi Papua Barat. Meski tidak sepopuler Pulau Bali, keindahan dan kekayaan hayati Raja Ampat telah diakui dunia.
Raja Ampat, Keindahan di Timur Indonesia
Raja Ampat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat yang beribu kota di Wasai. Raja Ampat merupakan kabupaten baru hasil pemekaran Pemekaran Kabupaten Sorong dengan luas wilayah 46.296 Km² yang terdiri dari darat dan laut. Raja Ampat terletak di sebelah barat Kepala Burung (Vogelkoop) Pulau Papua.
Seperti daerah-daerah Indonesia bagian timur lainnya, Raja Ampat juga kurang dikenal, keadaan penduduknya bisa dibilang jauh dari kemajuan dan sentuhan pembangunan. Namun dibalik keterbelakangan itulah Raja Ampat menyimpan beragam pesona alam laut yang menakjubkan, banyak wisatawan asing yang datang kagum terhadap keindahan Raja Ampat.
Kepulauan Raja Ampat menyimpan sejuta keindahan bawah laut. Wisata bahari Raja Ampat dikenal sebagai salah satu dari 10 tempat wisata menyelam terbaik di dunia. Pesona dan kekayaan alam bawah laut, menjadi andalan Pulau Raja Ampat menembus persaingan dunia pariwisata di Indonesia dan dunia melalui wisata diving yang bisa dilakukan di indonesia bagian timur ini.
Raja Ampat merupakan rumah bagi sekitar 540 jenis karang, 1.000 jenis ikan, dan 700 jenis moluska. Keanekaragaman tersebut 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan denagn yang ada di Kepulauan Karibia. Menurut laporan The Nature Conservancy dan Conservation International, sekitar 75% spesies coral dunia tinggal di sini. Kandungan biota laut Raja Ampat adalah yang terbesar di Segitiga Coral Dunia yang merupakan kawasan terumbu karang terkaya di dunia, meliputi wilayah Indonesia, Filipina dan Papua Nugini.
Diperkirakan ada 1.070 lebih spesies ikan di Kepulauan Raja Ampat. Terdapat juga spesies ikan yang termasuk dalam queensland grouper (ikan kuwe, kakap, kerapu, hiu karang, napoeleon wrasse, barracuda, tuna and giant trevally). Disana ditemukan beberapa spesies penyu langka, ubur-ubur, molusca yang jarang ada di tempat lain. Ekosistem Raja Ampat juga sangat stabil sehingga menjamin keberlangsungan kehidupan di dalamnya, plankton-plankton yang merupakan makanan ikan-ikan sangat melimpah sementara suhu dan arus air disana sangat cocok bagi habitat terumbu karang.
Penutup
Kekayaan alam Indonesia seperti yang ada di Raja Amapat merupakan anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya. Kita wajib mensyukurinya, menjaga serta melestarikannya. Raja Ampat juga merupakan salah satu asset dan potensi unggulan yang dimiliki Indonesia, yang bisa dikembangkan guna memberikan hasil dan manfaat bagi rakyat, bangsa dan negara karena memiliki daya tarik wisata bahari yang sanagat tinggi terutama dalam skala internasional. Keberadaan Raja Ampat wajib dilestarikan dan dijaga sehingga segala sesuatu yang ada disana bisa dinikmati tidak hanya oleh kita tetapi juga oleh anak cucu kita kelak.
Sebagian artikel ini dikutip dari :
Langganan:
Postingan (Atom)